Hujan lebat disertai angin kencang yang menyerang Riyadh sejak Senin ( 03 Mei 2010 ) waktu setempat, mengakibatkan lalu lintas di kota tersebut lumpuh karena banyak jalan terendam.
Hujan sangat deras yang berlangsung selama lebih 45 menit itu, menurut pejabat Badan Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan (PME), masih akan terus berlanjut selama 24 jam ke depan.
Dia menggambarkan kondisi cuaca tidak stabil dan angin bertiup dengan kecapatan 42 kilometer per jam dari barat daya. PME meminta seluruh penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan.
Menteri Pendidikan Pangeran Faisal bin Abdullah mengumumkan sekolah di Riyadh ditutup pada Selasa.
Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Al-Anqari juga mengumumkan penutupan kegiatan belajar di universitas negeri dan swasta di kota tersebut.
Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil telah mengumumkan keadaan darurat di Riyadh. Masyarakat diperingatkan untuk tidak menggunakan kendaraan mereka kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak.
Pejabat di Palang Merah Merah Saudi (SRC) menyatakan status waspada tinggi di jalanan dan siap membantu berbagai masalah yang disebabkan oleh kecelakaan di jalan. Namun sampai sekarang tidak ada kecelakaan besar yang dilaporkan.
Kota Riyadh memobilisasi semua sumber dayanya membantu para pengendara yang mobilnya mogok untuk ditarik dari jalanan yang kebanjiran. Pekerja di kotamadya menggunakan peralatan khusus untuk mengalirkan air di bawah jembatan.
Menurut pihak berwenang bandara, sejauh ini tidak ada gangguan penerbangan sebagai akibat dari kondisi cuaca. Namun hampir setengah dari calon penumpang yang akan terbang dari bandar internasional setempat terlambat ke berbagai tujuan penerbangan karena gangguan hujan lebat di jalan menuju bandara.
Pihak penerbangan mengatakan akan melakukan pengaturan jadwal alternatif bagi calon penumpang yang ketinggalan pesawat pada Senin.
sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2010/05/05/brk,20100505-245562,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar, Ok!!!