Kelompok pencetak uang kertas AS merancang lembaran uang kertas dengan nominal USD100 berteknologi tinggi yang menimbulkan efek 3D.
Gubernur Bank Sentral Amerika Ben Bernanke menyebutkan, seiring kian canggihnya teknologi dan semakin banyaknya jumlah dolar yang beredar ke seluruh dunia, rancangan uang kertas ini merupakan bagian dari antisipasi merebaknya para pelaku pemalsuan uang.
Dilansir Yahoo Tech News, Kamis (22/4/2010), rancangan uang kertas baru tersebut diumumkan pekan ini oleh Sekretaris dan Bendahara Bernanke Timothy Geithner. Bagi sebagian orang yang baru mengetahuinya, mungkin akan menganggap lembaran uang kertas tersebut nampak ajaib.
Benjamin Franklin masih menjadi 'tokoh utama' pada lembaran uang kertas tersebut. Bedanya, tampilan Franklin kini digabungkan dengan gambar Liberty Bell 'tak nyata' dalam 'bak tinta' dan pita pengaman berwarna biru terang, menciptakan ribuan lensa kecil yang memperbesar suatu objek dengan cara yang misterius.
Pita pengaman berwarna biru akan memberikan efek 3D pada gambar mikro yang akan diperbesar oleh ribuan lensa tersebut. Ketika digerakkan, maka gambar pada lembaran uang kertas tersebut akan bergerak dalam arah yang berbeda.
Selain itu di sebelah kanan gambar Franklin terdapat bak tinta yang akan mengganti warna tembaga menjadi hijau ketika uang dimiringkan. Dengan memiringkan uang tersebut juga akan membuat Liberty Bell nampak timbul tenggelam.
Namun lembaran uang baru ini baru akan didistribusikan setelah tanggal 10 Februari 2010. Terlebih dahulu, pemerintah AS bermaksud mengedukasi masyarakatnya sendiri dan juga di seluruh dunia mengenai perubahan ini.
"Kami memperkirakan, dua pertiga dari total lembaran USD100 bersirkulasi di luar AS," kata Bernanke seraya menegaskan bahwa 6,5 miliar lembaran USD100 desain lama yang kini bersirkulasi masih sah digunakan untuk bertransaksi.
Perubahan pada uang kertas ini dimaksudkan untuk menghalau para pemalsu uang yang dipersenjatai dengan berbagai teknologi seperti komputer, alat pemindai, serta pencetak kertas berwarna yang kian canggih.
Lembaran USD100 merupakan uang kertas yang paling banyak menjadi target sasaran para pemalsu uang yang beroperasi di luar AS. Sementara lembaran USD20 merupakan target favorit para pemalsu uang di AS.
Gubernur Bank Sentral Amerika Ben Bernanke menyebutkan, seiring kian canggihnya teknologi dan semakin banyaknya jumlah dolar yang beredar ke seluruh dunia, rancangan uang kertas ini merupakan bagian dari antisipasi merebaknya para pelaku pemalsuan uang.
Dilansir Yahoo Tech News, Kamis (22/4/2010), rancangan uang kertas baru tersebut diumumkan pekan ini oleh Sekretaris dan Bendahara Bernanke Timothy Geithner. Bagi sebagian orang yang baru mengetahuinya, mungkin akan menganggap lembaran uang kertas tersebut nampak ajaib.
Benjamin Franklin masih menjadi 'tokoh utama' pada lembaran uang kertas tersebut. Bedanya, tampilan Franklin kini digabungkan dengan gambar Liberty Bell 'tak nyata' dalam 'bak tinta' dan pita pengaman berwarna biru terang, menciptakan ribuan lensa kecil yang memperbesar suatu objek dengan cara yang misterius.
Pita pengaman berwarna biru akan memberikan efek 3D pada gambar mikro yang akan diperbesar oleh ribuan lensa tersebut. Ketika digerakkan, maka gambar pada lembaran uang kertas tersebut akan bergerak dalam arah yang berbeda.
Selain itu di sebelah kanan gambar Franklin terdapat bak tinta yang akan mengganti warna tembaga menjadi hijau ketika uang dimiringkan. Dengan memiringkan uang tersebut juga akan membuat Liberty Bell nampak timbul tenggelam.
Namun lembaran uang baru ini baru akan didistribusikan setelah tanggal 10 Februari 2010. Terlebih dahulu, pemerintah AS bermaksud mengedukasi masyarakatnya sendiri dan juga di seluruh dunia mengenai perubahan ini.
"Kami memperkirakan, dua pertiga dari total lembaran USD100 bersirkulasi di luar AS," kata Bernanke seraya menegaskan bahwa 6,5 miliar lembaran USD100 desain lama yang kini bersirkulasi masih sah digunakan untuk bertransaksi.
Perubahan pada uang kertas ini dimaksudkan untuk menghalau para pemalsu uang yang dipersenjatai dengan berbagai teknologi seperti komputer, alat pemindai, serta pencetak kertas berwarna yang kian canggih.
Lembaran USD100 merupakan uang kertas yang paling banyak menjadi target sasaran para pemalsu uang yang beroperasi di luar AS. Sementara lembaran USD20 merupakan target favorit para pemalsu uang di AS.
Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3927686
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar, Ok!!!